Hatiku dan Ujian-Nya


Bismillah........

Alhamdulillah, Rasanya jika bukan karena pertolongan-Nya, kemudian senyum-senyum ceria wajah teman-teman di sekitarku--yang tanpa sadar selalu memberikan motivasi dikala aku merasa lelah dengan kondisi kejiwaanku yg labil, seakan-akan membuat surut langkahku, aku mungkin akan seperti buih dilautan yg terhempas oleh kencangnya tiupan angin, tidak seperti karang yg kokoh meskipun badai kuat terus menerjang ......

Demikan juga dengan ujian-ujian yang dengan teratur datang silih berganti dariNya, terkadang membuat hatiku yang lemah ini menjadi ragu akan kasihsayang-Nya, mulai mempertanyakan, 'kenapa Tuhan berbuat seperti ini padaku?' atau, 'apa dosaku, sehingga Tuhan menimpakan ujian ini untukku?'

Hahahaha....lucu sekali. Mempertanyakan 'apa dosaku?'. Begitu naifnya manusia yang merasa dirinya bersih tanpa dosa di hadapan Tuhan yang Maha Mengawasi!


Yah, terkadang memang aku terlalu lalai dalam memahami hakikat hidup ini. padahal sekian banyak tanda-tanda kebesaran-Nya yang memberikanku kesempatan untuk merenung sejenak memahami pesan-pesan yang hendak Dia sampaikan untukku.

Dan yang lebih menggelikan, saat aku memberikan sederet tuntutanku pada Tuhan, suatu pengorbanan kecil untuk-Nya saja aku masih harus memutar otak dengan berbagai alasan yang dilegalkan agar aku masih bisa tersenyum saat meninggalkan apa yang menjadi kewajibanku..... sungguh aneh gumamku dalam hati .....

Ah, ujian...ujian...semuanya rahasia, Dia Yang Maha Memutuskan.

Yah, memang, memang kebijakan Tuhan sangat unik sekali. Terkadang membuat manusia tertawa, tersenyum, cemberut, menjerit, berontak, menangis, mencaci, baik dengan kesadaran penuh atau tidak.

Dan lebih menyedihkan ketika aku tidak mampu memahami uluran tangan-Nya yang hendak menyelamatkan diriku, yang hendak memberikan pilihan yang terbaik untukku, yang hendak membantu menyusun puzzle-puzzle yang berserakan agar dapat aku ketahui secara pasti.

Ujian yang hendak mengujiku, ujian yang pada hakikatnya akan meninggikan kedudukanku, kuanggap sebagai ketidakadilan Tuhan, kuanggap sebagai bentuk berlepas diriNya Tuhan akan apa-apa yang sudah Dia tetapkan atasku.....betapa bodohnya aku, teriak hati kecilku seolah murka terhadapku....

Sungguh jiwa ini amat rapuh dalam menerima ujian-Nya, meskipun banyak sekali tersimpan makna-makan hidup di dalamnya..

Benarkah aku mampu menangkap sinyal pemberitahuan dariNya?

Atau aku hanya sekedar lari dari suatu kenyataan yang sudah semestinya kulalui?

Atau juga aku berpura-pura memahami, namun hakikatnya justru menajdikanku terjerumus pada jurang kenistaan dan kebinasaan sebagai makhluk-Nya?

Sadarkah aku akan pesan-pesan dari-Nya?

Sadarkah aku terhadap kelalaianku, yg berani meninggalkan perintah dan larangan-Nya?

Sadarkah aku dengan segala bentuk panduaan akan eksistensi-Nya?

Bahkan benarkah aku sadar atas apa yang aku lakukan?

Atau jangan-jangan aku justru hanya berjalan dengan pikiran yang melayang akan sebuah tuntutan padaNya yang tanpa hakku atas itu?

hai hatiku yang lemah.........sadarlah akan eksistensi dirimu yang hanya sebagai hamba-Nya....

Sadarlah atas sebuah pengakuan keberadaanmu padaNya yang terkadang engkau sendiri tidak memahaminya...

Sadarlah....akan ujian-ujian yang kini tengah mulai menghamipirimu sebagai suatu hal yang menjadikanmu mulia di hadapanNya, jika engkau mampu memahami dan lulus dalam pandanganNya...

Yah, Terkadang Tuhan memang tidak memberikan apa yang kita minta, tapi satu hal yang pasti bahwa, Tuhan akan selalu memberikan apapun yang kita butuhkan.......

Tapi mampukah kita menyadari tentang hal ini?

Menyadari bahwa Tuhan menyayangi kita dengan segala bentuk kebijakanNya?

Tulisan Sejenis:



0 comments:

Kotak Saran